Malas Mikir, Lebih Nikmat Mengkhayal



Dulu.. saya punya banyak ide dan impian. Ide-ide dan impian-impian itu saya tuangkan ke dalam sebuah rencana. Rencana yang belum matang. Walaupun belum matang, setidaknya sudah ada rencana apa, bagaimana nanti, dan apa yang akan kita lakukan jika kita jadi bersama. Rencana itu nanti akan kita diskusikan dan kita matangkan berdua. Kita jalankan berdua dengan cara yang aneh dan bahagia.

Kamu wanita penyayang dan disukai banyak orang. Maksudnya disukai, orang-orang menjadi lebih senang jika kamu ada di sekitar mereka. Termasuk aku. Suasana akan jadi berbeda lebih nyaman jika ada kamu di situ. Kamu semacam penyejuk di ruangan kantor yang acnya tidak terlalu dingin itu. Saya juga merasakan demikian,... tapi lebih dari itu. Lebih dari perasaan yang mereka rasakan. Lebih!

rencana terbesar dari rencana-rencana itu adalah kamu! Kamu yang kupanggil "ndut" itu.

Itu dulu... sekarang saya sudah malas... malas mikir!

Saya sudah tidak punya rencana dan impian lagi. Sudah mengalir saja seperti air di selokan mengikuti ke mana arah aliran selokan itu. Ke penampungan penuh lumpur dan lumut pun bodo amat. Ya, kalau bisa ke sungai yang jernih dan banyak ikannya. Saya sudah tidak terlalu peduli lagi. Bahkan untuk soaal cinta saya juga acuh tak acuh. Kekuatiran tetap ada, tapi saya juga tetap bodo amat. Yang saya kuatirkan hanya nanti jika saya terlambat menikah, dan terlambat punya anak. Kasihan anak saya, keturunan saya! Hanya itu.

Sekarang ide-ide dan impian-impian itu sudah runtuh porak poranda. Saya harus mulai membangun dari awal lagi entah dengan siapa.

Dengan "siapa" itu pun sekarang sudah saya "tenderkan". Saya pasrahkan ke "vendor" yang mau menjadi makelar, alias pihak ketiga. Kamu tahulah maksudnya bagaimana. Sekarang prinsip yang saya pakai hanya; "yang penting dia mau, dan saya suka". Hanya itu. Masalah cinta, nanti bisa dikondisikan dan dikompromikan. Kalau perlu, dinegosiasikan juga boleh. Asal, negosiasinya nggak "kebangetan". Hanya soal waktu dan kebiasaan saja. Saya masih percaya pepatah "witing tresna jalaran saka kulina".

Kulinane mbuh kapan... tak entenane sak kulinane lan sak ketemune.💓

You Might Also Like

0 comments